Archive | Desember 2011

Manfa’at Menemui الله

Setiap Insan diperintah sekaligus berhak untuk mengenal الله. Waktu tersedia bagi Insan dimuka bumi hanya sehari, menurut Ar Rumi :
“Kita mampir didunia ini hanya sehari, Besok pagi kita akan kembali”
Ki Empu Penitis DW mendukung bahwa 50.000 tahun, bagi الله hanya sekejap (lihat surat Al Ma’arij 70;4).
Cukup banyak manfa’at terutama untuk diri, bila mengenal dan mengingat الله (dzikirullah), diantaranya :

  1. Keselamatan atas diri, tidak celaka, sengsara, terpenjara, dipermalukan selama berada didunia, mulai dilahirkan sampai hari berbangkit (RuhKu meninggalkan Jasad), terjamin.
    Anak yng dilahirkan oleh orang tua yang sudah Ma’rifatullah, Contoh : Ismail, Yusuf, Isa As dijamin الله keselamatanya. Bagi yang belum menyaksikan Cahaya Ilahi (Al Qadar), contohlah perjalanan Nabi Muhammad SAW, sewaktu ber usia 40 tahun di Gua Hira. Atau contohlah perjalanan Sunan Kalijaga berguru kepada KI Wahdad, hanya dalam hitungan hari.
  2. Kelak waktu hari berbangkit, kembali kepada الله dan tidak tersesat ditinggal dialam barzakh.
  3. Mampu menggunakan 4 mata, yaitu :
    • Mata penglihatan, mampu menyaksian Wujud Cahaya Al Qadar, Purnomo Sidi atau Sinar Nirwana.
    • Mampu mendengarkan wahyu, bisikan dari dalam diri.
    • Mata Perasaan, merasakan penderitaan orang banyak, makhluk dan isi alam ciptaan Tuhan.
    • Mata Perbuatan, berbuat yang baik :
      Tidak merusak alam, membabat hutan, tambang, lautan, dan udara.
      Tidak menjadi koruptor, termasuk mafia pembela koruptor.
      Tidak menjadi profokator (kacang miang), apalagi teroris, radikal kiri dan kanan.

Agar menjadi burung Garuda yang berbudaya, maka praktekanlah butir butir Bhinneka Tunggal Ika, untuk sampai kepada Tuhan YME (tidak cukup dihafal dan disebut saja).
Atau praktekan perintah الله, pada surat Al Qashash 28;77 :

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

“Carilah الله dengan peralatan yang telah diberikan الله kepada engkau, dan jangan engkau sia siakan duniamu. Berbuat baiklah sebagai mana الله telah berbuat baik kepadamu”

Jalan Untuk Menemui الله

Di Nusantara ini, butir-butir Bhinneka Tunggal Ika adalah tuntunan tercanggih untuk menemui الله (Ma’rifatullah atau Tjali Ilahi atau liqa’Allah).
Di jaman Waliyam Mursyidan, 17 ayat ma’rifat didalam kitab-Nya telah digunakan untuk menemui الله (Ma’rifatullah).
Kedua ilmu itu adalah jalan tercanggih untuk sampai ketingkat Mukasyafah. Sampai ke abad modern ini jalan pendek (Majdzub) demikian, masih dipraktisikan, dan dituntun oleh mereka yang berilmu sejalan dengan Surat al-Kahfi 18;65.

“Dan engkau akan menemui salah seorang hamba Kami, yang telah Kami berikan ilmu kepadanya dari Kami”.

Syarat Ber Mukasyafah :
Qudrat punya kemauan yang tulus, jujur, terarah.
Iradat laksanakan segera, dan tidak terikat dengan ruang dan waktu (Wahdaniyah al Maqamnya Wahdaniyah al zabaniyah).
Hayat, RuhKu masih bersama Jasad.
Ilmu yaitu mengerti dan percaya bahwa الله bersama kita, الله dapat ditemui dan الله adalah cahaya (17 ayat ma’rifat). Atau mengerti dan memahami butir-butir Bhinneka Tunggal ika. Tanpa ilmu, maka perjalanan akan menjadi panjang, sampai berpuluh tahun (salik).