Arsip | Puisi Sufi RSS for this section

PONDASI IMAN

Pondasi iman ada enam
Iman*) bukan hanya ucapan
Perlu diyakini dengan pembuktian
Iman diawali menyaksikan Tuhan
Mencontoh Rasul sebagai ikutan
Mengenal Kitab yang diamanahkan
Mengenal Malaikat dan Ruh menuju Tuhan
Menempuh Qiyamat dengan kesenangan
Melewati takdir dengan kemenangan
Amiruddin Syah – Menitis Puisi Sufi

*)Iman adalah keyakinan melalui penyaksian, iman adalah tangga kesempurnaan, yang menjadikan Ihsan selamat dalam Islam.
Prakteknya diawali dengan meyaksikan kehadiran Tuhan (lihat surat Qaf 50;22)

Catatan : Leluhur bangsa di Nusantara ini sudah mengenal Tuhan (beriman) jauh sebelum masehi. Gunung Padang (Gunung Terang), yang diketemukan di Cianjur (kata lain dari Tur Jabbar Nur). Yang baru-baru ini ditemukan, jauh lebih tua dari Piramida di Mesir.
Menunjukan bahwa leluhur bangsa ini, sudah ber adad (Addin), adat, adab ber etika yang diawali dengan mengenal Cahaya terang (bintang dilangit terdekat), surat As Safaat 37;6. Mereka membangun Undak-Undak (Piramida), tidak mungkin dilakukan mereka tanpa pertolongan tangan Tuhan. Dan Tuhan tidak akan menolong kalau mereka tidak mengenal Nya (iman) – (lihat sya’ir Hamzah Fansuri) :
“Berbuat dan berucap atas perbuatan Tuhan”

Sapi* dan Sufi

Sapi belang : “Jangan jauh-jauh dari kami, nanti engkau diterkam Macan”.
Anaknya : “Saya ingin mencari rumput yang tebal”.
Sapi belang : “Ini sudah tersedia untuk tujuh turunan”.
Anaknya : “Sebaiknya pagar kita ini dipindahkan kesana”.
Sapi belang : “Ya, secara bertahap akan kita lakukan”.
Seorang Sufi yang mendengar dan mengerti bahasa sapi, berkata :
“Baru anak sapi yang berangkat dewasa, sudah serakah”.
Sapi kuning juga ikut menguping dan berkata :
“Aku bosan melihat tingkah laku rombongan sapi itu”.
Lalu sapi kuning menuju lembah suci thuwa**
dia memerami mata seperti tafakur
pada lukisan Mpu Tantular pada butir Bhinneka Tunggal Ika.
Sang Sufi berkata : “Bagus,bagus! Kini dia bukan sapi lagi”.
Amiruddin Syah – SUFI Di Lembah Suci

*lihat surat Al Baqarah 2;69.
**“Sesungguhnya engkau sudah berada diembah suci thuwa, dan Akulah Tuhan mu, maka tinggalkanlah kedua terompahmu”

Bila Lupa Diri


1) lihat surat Qaf 50;16
2) lihat hadis Nabi Saw :
“Man ‘arafa nafsahu, faqat’ arafa rabbahu.”

Bonus Dari Dzikir


1) Lihat surat Ar Rad 13;28 :
“Ingatlah, bahwa dengan mengingat Allah, maka hati menjadi tenang dan tenteram”
2) Lihat Qaf 50;22 :
“Selama ini engkau lengah dan mulai sekarang Kami bukakan hijab atas dirimu, maka kini penglihatanmu amatlah terangnya”

Sang Khalifah


1) lihat surat Al Baqarah 2;125 dan surat Al Hajj 22;27.
2) lihat surat Al Baqarah 2;46