Puisi Sufi

PONDASI IMAN

Pondasi iman ada enam
Iman*) bukan hanya ucapan
Perlu diyakini dengan pembuktian
Iman diawali menyaksikan Tuhan
Mencontoh Rasul sebagai ikutan
Mengenal Kitab yang diamanahkan
Mengenal Malaikat dan Ruh menuju Tuhan
Menempuh Qiyamat dengan kesenangan
Melewati takdir dengan kemenangan
Amiruddin Syah – Menitis Puisi Sufi

Lanjutkan Membaca.

Sapi* dan Sufi

Sapi belang : “Jangan jauh-jauh dari kami, nanti engkau diterkam Macan”.
Anaknya : “Saya ingin mencari rumput yang tebal”.
Sapi belang : “Ini sudah tersedia untuk tujuh turunan”.
Anaknya : “Sebaiknya pagar kita ini dipindahkan kesana”.
Sapi belang : “Ya, secara bertahap akan kita lakukan”.
Seorang Sufi yang mendengar dan mengerti bahasa sapi, berkata :
“Baru anak sapi yang berangkat dewasa, sudah serakah”.
Sapi kuning juga ikut menguping dan berkata :
“Aku bosan melihat tingkah laku rombongan sapi itu”.
Lalu sapi kuning menuju lembah suci thuwa**
dia memerami mata seperti tafakur
pada lukisan Mpu Tantular pada butir Bhinneka Tunggal Ika.
Sang Sufi berkata : “Bagus,bagus! Kini dia bukan sapi lagi”.
Amiruddin Syah – SUFI Di Lembah Suci

Lanjutkan Membaca.

Bonus Dari Dzikir


Lanjutkan Membaca.

Bila Lupa Diri


Lanjutkan Membaca.

Sang Khalifah


Lanjutkan Membaca.

2 responses to “Puisi Sufi”

  1. teguh sudadi says :

    Ingat kepada ALLAH diawali dari mengenal WujudNya,
    Ingat kepada ALLAH tidak dibatasi ruang dan waktu.
    Ingat Kepada ALLAH sebanyak mungkin, setelah berhaji maka ingatlah KepadaNya sebanyak banyaknya sebagaimana engkau mengingat ke dua orang tuamu.

    • Institut Kajian Tasawuf says :

      Benar, Bhw mengingat Allah dapat dilaksanakan baik sedang berdiri, rukuk, duduk;sujud bahkan sedang tidur nyenyak, sebab RuhKu tidak pernah tidur dan mengantuk.Mengingat (dzikirullah ) tidak sama dengan menybut). Ini yang disebut shalat terus menerus “Alazi nahum sala tihi, da’im (surat Ma’arj 70 ; 23).

Tinggalkan komentar